Gerakan Mageri Segoro 2025 Serentak di Sepanjang Pantai Utara dan Selatan Jawa Tengah : Langkah Nyata Jateng Lawan Abrasi
Gerakan Mageri Segoro 2025: Langkah Nyata Jateng Lawan Abrasi
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi kembali menggulirkan gerakan Mageri Segoro—sebuah inisiatif nyata untuk melawan abrasi dan menjaga ekosistem pesisir di sepanjang Pantai Utara Jawa Tengah. Gerakan ini bukan sekadar seremoni atau kegiatan simbolis, melainkan komitmen konkret untuk memulihkan lingkungan dan menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat pesisir. Nama Mageri Segoro sendiri bukan hal baru. Saat masih menjabat sebagai Kapolda Jateng, Luthfi telah memulai langkah ini dan berhasil mencetak rekor MURI dengan menanam satu juta pohon mangrove. Kini, sebagai Gubernur, ia menargetkan capaian lebih besar: 1,5 juta batang mangrove hingga Desember 2025. Puncaknya, pada Kamis, 5 Juni 2025, sebanyak 200.000 batang mangrove ditanam serentak di 17 kabupaten/kota pesisir. Kegiatan ini mencakup 185 desa di 54 kecamatan dan melibatkan 2.000 peserta dari berbagai unsur: pemerintah, Forkopimda, DPRD, hingga masyarakat setempat. Penanaman dilakukan di area seluas 3.000 hektare, dan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan yang sejak Maret hingga Mei 2025 sudah menghasilkan 260.102 batang mangrove di 35 hektare lahan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Widi Hartanto, gerakan ini akan terus digalakkan sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memulihkan kawasan pesisir yang rentan terhadap abrasi. Gubernur Luthfi juga menegaskan bahwa Mageri Segoro bukan sekadar kebiasaan, tapi sudah menjadi budaya baru warga pesisir Jawa Tengah—budaya menjaga laut, mencintai lingkungan, dan merawat bumi untuk masa depan. Melalui gerakan ini, Jawa Tengah membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa diwujudkan dalam aksi kolektif dan terukur. Bukan lagi omon-omon (omong kosong), tapi kerja nyata untuk generasi mendatang.